Dalam foto tersebut berjejer kalender tahun 2018 dengan tahun 1979.
Kalender tersebut memang tampak sangat mirip, bahkan tak ada perbedaan apapun dalam letak tanggal dan harinya.
Saat diambil contoh, tanggal 1 Januari pada tahun 2018 dan 1979 sama-sama jatuh pada hari Senin. Sementara akhir tahun jatuh pada hari Rabu.
Sehingga banyak netizen yang mengait-ngaitkan tanggalan tersebut dengan hal mistis an hal aneh lainnya.
Sehingga banyak muncul perdebatan mengenai kalender tersebut.
Akun Facebook Afwa Al Khawarismi ahirnya memberikan penjelasan mengenai fenomena yang aneh tersebut.
"Kesamaan kalender itu terjadi adanya siklus dalam perjalanan waktu dari tahun ke tahun," tulisnya.
Menurutnya bahwa siklus tersebut berpola 6-11-11-6 atau bisa juga menggunakan siklus 28 tahunan.
Sehingga kesamaan kalender dari tahun ke tahun akan selalu ada.
"Kalender 2018 juga sama dengan 2001,2007,2024 dst," tulisnya kembali dalam unggahan.
Ternyata penjelasan Afwa tersebut juga dapat diperkuat dari penjelasan Profesor Riset Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin.
Melansir dari Wartakota, Senin (6/1/2014), Thomas mengungkapkan, ada siklus dalam perjalanan waktu dari tahun ke tahun yang tak disadari sehingga terdapat kesamaan antara tahun 1997 dan 2014.
Hal tersebut juga terjadi antara kalender tahun 2979 dan 2018.
"Secara umum, selalu ada kesamaan setiap 28 tahun sekali," kata Thomas saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/1/2014).
Angka 28 tahun sendiri berasal dari perkalian antara 4, diperoleh dari tahun kabisat yang berlangsung 4 tahun sekali dengan 7, jumlah hari dalam seminggu.
Namun, dalam kurun waktu 28 tahun tersebut, terdapat juga kemiripan antara tahun yang satu dan yang lain.
"Dalam waktu 28 tahun itu, ada kemiripan menurut pola 6-11-11-6," ungkap Thomas yang menekuni sistem kalender ini.