Fitriah nekad akan menabrakkan diri ke kereta yang ada di Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat, karena diduga depresi dipicu persoalan rumah tangga.
"Orang ini (Fitriah) nekat akan menabrakkan diri ke kereta api," kata Babinsa Kelurahan Banaran, Bripka Purnomo.
Menurutnya, saat henda menabrakkan diri ke KA, Fitriah terlihat berjalan diatas rel KA sepertinya sedang menunggu kereta lewat.
Ia berjalan di atas bantalan rel sambil menunggu kereta lewat, namun ketika ada kereta lewat berhasil diamankan warga masyarakat Banaran.
Menurut Purnomo, dari keterangan sementara, dari korban sedang ada masalah rumah tangga.
Diketahui, Fitriah sudah 2 kali menikah, pertama sudah cerai karena tidak disetujui orang tua.
Saat ini dia sudah menikah lagi dengan seorang laki-laki yang pekerjaannya sebagai seorang kuli bangunan.
"Begitu menikah lagi, sang suami sering marah. Itu mungkin yang memicu korban sampai depresi," ungkap Purnomo.
Saat ini, Fitriah dibawa kembali ke rumahnya di Bojonegoro untuk diserahkan ke keluarganya.
Sementara suaminya yang sedang bekerja di Babat juga sudah dihubungi.