“Kalau umur 21 dulu saya sudah mulai nyanyi di cafe-cafe bersama band-band. Dibayar perbulan,” kata Noviola.
Uang dari panggung ke panggung cafe disisihkan walaupun hanya sedikit. Sekarang Noviola pun mengembangkan sayap dengan membuat usaha kecil-kecilan seperti papan ucapan, bunga hias serta juga parcel makanan lucu. “Apa pun saya coba untuk menghasilkan uang sedikit demi sedikit,” kata dia.
Alumnus Poltekkes Kemenkes Jambi Jurusan Kebidanan D3 ini, terus melakukan terobosan baru yang menurutnya bisa mengahasilkan uang. Ide kreatif itu tentu untuk menarik konsumennya.
Alhasil, sedikit demi sedikit, uang dari usaha kecil-kecilannya bisa digunakan untuk melanjutkan studi ke D4 di Poltekkes Kemenkes Jurusan Kebidanan dengan biaya sendiri.
“Menurut saya pendidikan itu penting, apalagi saya sangat senang bisa menggunkan uang sendiri,” jelasnya.
Tentu saja, setiap usaha tidak selalu berjalan mulus. Terkadang sering kesulitan disaat penjualan sedang sepi. Noviola harus pandai-pandai mengatur keuangan, baik dari segi usaha ataupun kuliah. “Terkadang itu titik dimana saya merasa sedikit tertekan dan mulai putar otak,” jelasnya lagi.
Tetapi untunglah Noviola yang multitalen ini mensiasatinya dengan menyanyi di cafe-cafe untuk menutupi kekurangnnya. Apalagi untuk membuat bucket bunga, parcel makanan serta papan tulisan, untung yang didapatkan hanya sedikit karena bahan yang digunakan untuk keperluan juga banyak.
Untuk merangkai bucket bunga, dibutuhkan kertas yang tebal seperti bahan kain, lalu bunga pelastik. Hampir sama dengan parcel makanan, hanya saja ditambahkan jajanan kecil seperti bahan makanan yang berbau coklat atau bisa juga sesuai dengan request konsumen.
“Kalau saya hanya buat, konsumen yang request mau jajanan apa untuk dibuat parcelnya,” ucapnya.
Walaupun tidak besar, Noviola bisa meraup Rp 3 juta pendapatannya. Dari uang itu pula dirinya bisa membayar uang kuliah serta memutar dana untuk usahanya kembali. Noviola berharap dengan usaha kecil-kecilnya itu, bisa meringankan beban orangtua. (*/ira)