Asmara tersebut terjalin selama satu tahun.
Keduanya bahkan merupakan penghuni kos yang sama.
"Ya kenal itu sama-sama kos di sini, ya udah jalin hubungan satu tahun sama dia," kenang Kiki.
Namun suatu ketika pasangan kekasih ini mengalami perseteruan.
Mulanya kita pulang makan malam, tanggal 20 Juli 2016 sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian seperti biasa masuk ke kontrakan diruang parkir, dia masih diatas motor dan saya duduk di kursi," ujar wanita yang akrab disapa Kiki ini, Senin 11 Desember 2017.
Kemudian, handphone kekasihnya itu berdering dan tidak diangakatnya.
Penasaran dengan hal itu, Kiki menanyakan.
Tiba-tiba sang kekasih langsung mengeluarkan senjata api.
"Tidak tahunya dia mengeluarkan senjata api, entah bercanda atau marah, tiba-tiba senjata meletus, rekloset ke motor kemudian ke kaki saya," tuturnya.
Kiki pun tak menyangka, cekcok yang terjadi di antara mereka ternyata berujung dengan dikeluarkannya senjata api milik TAS dan melukai dirinya.
"Untungnya tidak mengenai badan," ujarnya
Memang suara yang ditimbulkan keras, bahkan seisi kos sempat keluar dan bertanya-tanya.
Melihat kondisi Kiki, sang kekasih langsung membawa ke rumah sakit lantaran jari Kiki hampir putus akibat senjata api tersebut.
Mendapat perlakuan seperti itu, Kiki awalnya tidak melaporkan kejadian tersebut.
"Saya tidak memperkarakannya karena masih ada iktikad baik, dan belum lagi dia juga masih ikatan dinas, baru lulus dari pendidikan," ujarnya.
Setelah itu, sang kekasih menghilang tanpa ada kabar.
Tetapi bukannya diusut, hingga sampai saat ini laporan Kiki tidak ada titik terang padahal sudah setahun.
Bahkan mantan kekasih sudah dipindah tugaskan ke Polres Pesawaran.
"Saya gak nuntut apa-apa, saya hanya minta segera diproses saja, karena laporan saya hampir ada satu tahun," tuturnya.
Setelah itu, pihak Polda Lampung melakukan rekontruksi atas kejadian tersebut.
Kiki bersama polisi mendatangi kosan yang terletak di Jalan Khairil Anwar, Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung.
"Ya ini masih cek lokasi dan mengumpulkan data barang bukti, mungkin besok (hari ini) rekonstruksi sambil mendatangkan pelaku," ujar perempuan yang akrab dipanggil Kiki. (*)