Menyeberang dari Timor Leste Demi Indonesia, Ribuan Warga Ini Malah Menderita

Referendum yang dilakukan masyarakat Timor Leste atau dulu disebut Timor Timur pada 27 Januari 1999 menyisakan persoalan hingga sekarang. Khususnya, bagi mereka yang memilih tetap terintegrasi dengan Indonesia.

Menurut data dari Satkorlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2005 yang ditulis Tirto.id (31/8/2016), jumlah warga eks Timtim yang menyeberang ke Indonesia ada 24.524 kepala keluarga (KK) atau 104.436 jiwa. Mereka tersebar di beberapa kabupaten di NTT dan hidup di tempat pengungsian.
foto : Suasembada.com

Namun ironisnya, pilihan mereka memillih “merah putih” seakan diacuhkan oleh pemerintah Indonesia. Sebagaimana ditulis CNNIndonesia.com (17/8/2016), tidak sedikit di antara mereka yang hidup dalam kemiskinan. Jangankan rumah layak, aliran listrik saja masih belum mereka miliki.

Bukan hanya di NTT, kondisi yang sama juga dirasakan warga eks Timtim yang tinggal di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Dalam tulisan okezone.com (17/09/2017), ratusan warga hidup tanpa listrik. Bahkan, mereka terkesan dikucilkan dengan lokasi pengungsian yang terisolir dari keramaian.

Dalam ulasan tersebut dijelaskan, banyak dari warga eks Timtim yang rela meninggalkan pekerjaan, ladang, rumah, hingga keluarga mereka di Timor Leste. Semua dilakukan karena kecintaan mereka pada Indonesia. Namun sayangnya, Pemerintah Indonesia terkesan mengabaikan pengorbanan mereka.

Kondisi tersebut tentu sangat disayangkan. Semestinya, pemerintah Indonesia perlu memperhatikan mereka yang juga warga Indonesia.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.