Setelah Ijab Kabul, Mempelai Wanita ini Langsung Habiskan Mahar Dari Suaminya

Pernikahan merupakan hal sakral yang mungkin saja hanya akan dialami sekali untuk seumur hidup. Oleh karena itu maka tidaklah mengherankan apabila ada kebanyakan pasangan yang melaksanakan resepsi untuk pernikahan mereka dengan cara cukup mewah dan menghabiskan banyak uang seakan untuk benar-benar menunjukkan diri mereka sebagai ‘Raja dan Ratu Sehari’.
m.timesindonesia.co.id
Namun tidak demikian halnya dengan Angga dan Putri, mereka justru melaksanakan pernikahan sangat sederhana bahkan maharnya sangat tidak biasa. Sepasang kekasih asal Banyuwangi, Jawa Timur ini mengikat janji suci pernikahan dengan cara yang sangat unik dan langka. Pasangan bernama Angga Yudistira dan Wastiti Putri menikah dengan mahar yang sangat sederhana dan murah yaitu secangkir kopi. Wastiti Putri SW (30) serta Angga Yudistira (33) menikah pada 11 September 2016 lalu.

Seperti dikutip dari m.timesindonesia.co.id (11/09/2016), sang mempelai pria memberikan mahar secangkir kopi untuk istrinya sesuai permintaan belahan jiwanya itu. Keduanya memang hobi minum kopi dan sama-sama penggila kopi.
regional.kompas.com
Saat mau melangsungkan akad nikah di Kantor Urusan Agama, Kepala kantor KUA Kecamatan Banyuwangi Kota, Mustain Hakim sempat terkejut ketika mempelai itu meminta mahar secangkir kopi. Mustain yang telah menjadi penghulu selama 15 tahun dan telah menikahkan lebih dari 5.000 pasangan baru sekali itu menikahkan pasangan yang mas kawinnya hanya secangkir kopi. Meskipun demikian pak penghulu itu mengharapkan hubungan keduanya tetap bahagia dan langgeng.
"Saya sempat merayu untuk menambahkan barang lain tapi pengantin tidak mau. Ya sudah tidak apa-apa, maskawin dengan membaca Al Quran saja bisa. Yang penting adalah maknanya," kata Mustain
http://assets.kompas.com/data/photo/2016/09/11/1013073IMG-20160911-081807-picsay780x390.jpg
Sesudah melakukan akad nikah, mahar dari suaminya yang berupa secangkir kopi itu langsung dihabiskan oleh Putri. Yang membuat kopi sangat istimewa dan romantis ternyata secangkir kopi tersebut adalah hasil racikan Angga sendiri.
"Enak kan kopi buatan ku?," celetuk Angga yang diikuti sorak sorai bahagia para keluarga yang ikut menyaksikan prosesi akad nikah antara Angga dan Putri
Sang suami, Angga menyebutkan bahwa kopi memiliki filosofi sederhana dan jujur. Kesederhanaan kopi bisa dilihat dari rasa dasarnya yang pahit, sementara jujur dilihat warna secangkir kopi yang hitam.

"Pahit manisnya hidup kita kelak akan kita rasakan bersama. Layaknya kopi yang pahit dan hitam kami ingin hidup kami langgeng,” tutur pria yang meracik kopi Arabica campuran Gayo dan Ijen Raung dengan metode Cold Brew sebagai mahar untuk kekasihnya itu.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.