Korban membuat surat wasiat pada secarik kertas berisi pesan ungkapan kekecewaanya yang ditujukan untuk istrinya.
Dia meluapkan perasaaanya melalui surat wasiat yang ditulisnya pada selembar kertas bergaris memakai spidol warna merah.
Adapun tulisan pada surat wasiat itu yakni berisi tentang perasaan korban terhadap perilaku istrinya.
"Ki lo Ma sing kok karepne Q kudu mati (Ini lho Ma yang kamu harapkan aku harus mati).
Pean tutukne lakonmu lak selingkuh (Kamu lanjutkan perbuatanmu untuk selingkuh).
Wis cukup lak ngelarani atiku awit durung loro tekan saiki! (Sudah cukup menyakiti hatiku, semenjak sebelum sakit hingga sekarang).
Lak iki jalan terbaik (Kalau ini jalan terbaik)," seperti dikutip dari tulisan surat wasiat tersebut.
Karena diduga tidak tahan menghadapi persoalan pelik rumah tangganya membuat korban frustasi.
Sehingga kenekatan korban mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya bunuh diri.
Istri Akan Melahirkan, Pria di Lamongan Ini Termehek-mehek Ditangkap Saat Pesta Sabu
Jasad korban ditemukan oleh pihak keluarga dalam kondisi lehernya terlilit seutas tali tambang yang terpasang di kayu penyangga atap dapur rumah orang tuanya di Desa Mukuh, Kecamatan Kayenkidul, Kabupaten Kediri, Selasa malam (19/12/2017) sekira pukul 23.55 WIB.
Tim Inafis Polres Kediri bersama petugas medis telah memastikan bahwa korban meninggal dunia karena gantung diri.
Dibuktikan, dari adanya bekas jeratan tali pada leher jenazah korban hingga tanda-tanda identik dengan korban gantung diri.
Selain itu, sesuai keterangan diperoleh dari pihak keluarga terkait motif bunuh diri ini karena korban depresi masalah keluarga (istri korban) soal permasalahan rumah tangga yang berlarut larut. (Surya/Mohammad Romadoni).