Persahabatan Chitto ini bermula ketika ia menemukan seekor buaya di sungai yang terluka karena luka tembak.
Chitto kemudian menyelamatkan nyawa dan merawat luka buaya tersebut.
Setelah beberapa hari dirawat dan kembali pulih, Chitto kemudian melepaskan buaya tersebut ke sungai tempat asalnya.
Namun pada keesokan harinya, buaya tersebut justru kembali pulang ke rumah Chitto.
Melihat buaya tersebut kembali, Chitto lantas memutuskan untuk memelihara predator berdarah dingin tersebut.
Ia juga telah meminta izin kepada pihak Kementrian Lingkungan dan Dokter Hewan untuk memelihara buaya yang akhirnya diberi nama Poncho tersebut.
"Saya hanya ingin dia merasa bahwa seseorang mencintainya, bahwa tidak semua manusia itu buruk," ungkap Chitto dikutip dari Viral4real.
"Saya mencintai semua hewan, terutama yang telah menderita," katanya lebih lanjut.
Tinggal bersama selama 20 tahun, Poncho telah dianggap sebagai bagian dari keluarga Chitto.
Namun pada tahun 2011 silam, Poncho meninggal dunia pada usia 50 tahun karena sebab alami.
Chitto pun merasa sangat sedih ketika ditinggal oleh sahabatnya tersebut.
Sebagai penghormatan terakhir, Chitto pun mengadakan pemakaman untuk Poncho yang telah menemaninya selama 20 tahun terkahir.
Tinggal bersama selama 20 tahun, Poncho telah dianggap sebagai bagian dari keluarga Chitto.
Namun pada tahun 2011 silam, Poncho meninggal dunia pada usia 50 tahun karena sebab alami.
Chitto pun merasa sangat sedih ketika ditinggal oleh sahabatnya tersebut.
Sebagai penghormatan terakhir, Chitto pun mengadakan pemakaman untuk Poncho yang telah menemaninya selama 20 tahun terkahir.