Peristiwa ini terjadi pada 8 Desember lalu. Saat tengah menunggu kereta, ketiga pria itu mengunjungi restoran Kilimandjaro. Setelah menikmati makanan masing-masing, mereka kemudian membayar tagihannya dengan kartu kredit.
Namun, mereka diberitahu bahwa restoran tidak dapat menerima pembayaran dengan kartu kredit. Ketiganya pun kemudian pergi mencari mesin uang tunai (ATM). Saat dalam perjalanan, pemuda-pemuda itu menyadari bahwa kereta terakhir yang akan mereka tumpangi segera berangkat.
Karena sudah harus ke stasiun kereta, mereka kemudian lupa tentang tagihan makanan mereka. Beruntung bagi pemilik Restoran Kilimandjaro, Apollo Apollinaire, tagihan ketiganya tidak besar sehingga dia tidak terlalu memusingkannya.
“Aku menjadikannya pengalaman buruk. Biasanya orang tidak berjalan keluar bersama-sama untuk mencari mesin ATM. Aku hanya mengatakan kepada staf saya bahwa lain waktu, pastikan salah satu dari mereka tetap tinggal atau mereka meninggalkan beberapa barang sampai mereka kembali. Kami menerima mereka tidak akan pernah kembali dan kami telah kehilangan uang,” kata Apollo kepada Gazette Live.
Namun, tepat ketika Apollo sudah pasrah kehilangan uang dan mungkin kehilangan semua kepercayaan pada kemanusiaan, sebuah amplop muncul di restoran beberapa hari kemudian. Amplop itu berisi sebuah surat dan uang 40 poundsterling atau sekitar Rp700 ribu.
Surat beserta uang itu berasal dari tiga pemuda yang telah kabur dari restorannya. Dalam surat itu, mereka menjelaskan apa yang telah terjadi dan mengapa mereka tidak kembali ke restoran untuk membayar tagihan.
“Kami keluar dari Kilimandjaros untuk mencari mesin ATM. Dalam pencarian kami, kereta terakhir ke kampung halaman kami akan segera berangkat. Ini mengalihkan perhatian kami dari menemukan mesin ATM dan membawa kami ke stasiun kereta dan naik ke kereta api. Pada saat ini, karena terlambat, kami menyadari tindakan kami dan memutuskan untuk menulis surat permintaan maaf ini,” tulis pemuda itu.
Apollo sejak itu berbagi surat ketiga pemuda tersebut di halaman Facebook Kilimandjaro. Ia mengaku ingin menunjukkan bahwa masih banyak orang baik di dunia ini. Cerita itu menjadi viral. Sayangnya, ketiga anak muda tersebut tidak meninggalkan alamat dalam suratnya yang membuat Apollo tidak bisa menghubungi mereka kembali.
Apollo sekarang meminta ketiga pemuda itu untuk kembali menghubunginya dan menawari mereka makanan gratis sebagai hadiah atas kejujuran mereka. Berbicara kepada indy100 Apollo berharap orang-orang tersebut mengiriminya pesan ke halaman Facebook Kilimandjaro atau menghubungi restorannya melalui telepon. Sebagai alternatif, jika mereka tinggal terlalu jauh untuk dikunjungi, Apollo telah menawarkan untuk mengirimkan mereka sebotol minuman spesial Kilimandjaro yang gratis. (Indy100/amr)