Mungkin karena saking sayangnya dengan peliharaan, I Ketut Warta, 40, alias Camplung, warga Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali mengakhiri hidupnya dengan cara tragis. Camplung ditemukan gantung diri di ruang dapur rumahnya sekira pukul 07.00 Waktu Indonesia Tengah.
Persoalannya sepele. Hanya karena burung piaraannya mati, lalu depresi. Camplung pun memutuskan gantung diri dan menyusul sang burung.
Diberitakan JPNN, Ketut depresi amat berat gara-gara kepergian burungnya itu. “Motifnya karena depresi berat. Burung piaraannya banyak yang mati dan sering murung,” terang Kapolres Badung AKBP Yudith Satriya Hananta seperti yang dilansir Bali EXpress (Jawa Pos Group).
Menurut keterangan saksi I Made Jelih, 65, bahwa sejak pagi ibu korban mencarinya di sekitar rumah. Namun Camplung tidak ditemukan. Sementara handphone dan motor korban masih ada. Barulah sekitar pukul 07.00 wita pada saat membuka dapur dan ibu korban melihat anaknya dalam kondisi tergantung di plafon dapurnya.
"Gantung diri di plafon dapur mengunakan tali plastik dengan simpul hidup," terangnya. Sekitar pukul 08.30 wita TIM Indenfikasi Polres Badung tiba di TKP dan menurunkan korban serta melakukan sejumlah pemeriksaan. "Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan," terangnya. (jpnn/bx/afi/yes/JPR)