Wakapolres Jember Kompol Edo Satya Kentriko mengatakan keempat korban dipastikan sedang melakukan ritual pencarian harta karun peninggalan Presiden Soekarno. “Sebenarnya ada delapan orang. Tapi yang empat ada di luar dan mereka yang lapor polisi,” ungkapnya.
Kata Kompol Edo, anggota ritual yang selamat, datang ke Polsek Mumbulsari sekitar pukul 14.00. Mereka melapor, ada empat kawannya masuk lubang gua, namun tak kunjung ke luar.
Keempat orang yang terjebak di dalam lubang dan tewas, Mbah Wardi, 57, Taufiq, 40, Bari, 18. Sedangkan yang masih hidup namun kondisinya kritis, diketahui bernama Fredy, 27. Mereka berempat adalah warga Kecamatan Pakusari. Selain itu, dikabarkan sementara masih ada hubungan keluarga.
Menurut pengakuan yang selamat kepada polisi, mereka naik gunung sejak seminggu lalu. Mereka juga bermalam di sekitar gua tersebut. “Tetapi semuanya masih kami dalami,” tuturnya.
Keempat pelapor yang selamat, bakal diperiksa lebih lanjut. Namun yang pasti, gua maut itu sudah ditutup untuk umum. “Sudah kami police line,” imbuhnya.
Asisten Perhutani Mayang yang bertanggungjawab di lahan sekutar gua maut itu, Suyono, mengakui sejak tiga bulan lalu, pihaknya mengetahui ada aktivitas ritual tersebut. Bahkan, beberapa kali juga sudah diusir. Namun katanya, setelah diusir petugas, mereka kembali lagi.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, di pintu masuk gua ada gambar kepala macan. Selain itu, naskah berbunyi semangat nasiolisme juga tertulis di batu gua.
Memang, di bibir gua ada tenda terpal disangga bambu. Sekitarnya, ditemukan perlengkapan seperti penanak nasi. Bahkan, piring bekas makanan, juga ditemukan tercecer. Menandakan, mereka bermalam di gua tersebut.
Mantri Hutan di gua tersebut, Adi Yulianto, tak menampik sering menemukan aktivitas ritual pemburu harta karun. “Tiga hari lalu sudah kami tegur. Tapi ya begitu, mereka datang lagi,” akunya.
Sementara Kapolsek Mumbulsari, AKP Heri Supadmo, menduga penyebab kematian korban kekurangan oksigen. Bahkan, bisa jadi keracunan asap mesin. Sebab di dalam gua sedalam belasan meter, ditemukan mesin semacam penyedot air.
Kata Heri Supadmo, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti bendera merah putih dan foto Presiden Soekarno. Selain itu, dupa bekas ritual juga berhasil diamankan.