Mbah Mijan Minta Pemerintah Kumpulkan Jutaan Manusia untuk Baca Doa Tolak Bala, Ada Apa?

Menjelang akhir tahun 2017, sejumlah bencana terjadi di Indonesia.
Pada November kemarin, wilayah Indonesia dilewati badai Cempaka dan Dahlia, yang mengakibatkan cuaca ekstrim dan banjir bandang.

Kejadian banjir paling parah terjadi di Pacitan, Jawa Timur.
Di DIY, gempa dan tanah longsor juga terjadi.

Sejumlah jembatan juga ambruk, karena tak kuasa menahan derasnya debit air.
Setelah badai Cempaka berlalu, badai Dahlia justru muncul di Bengkulu.
Badai tersebut juga menimbulkan cuaca ekstrim di wilayah tersebut.

Lalu yang terbaru, dua gempa dengan skala cukup kuat terjadi di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
Gempa berskala 7,3 SR dan 6,9 SR itu menyebabkan BMKG mengeluarkan peringatan tsunami.
Beberapa pekan sebelum itu terjadi, peramal muda Mbah Mijan sudah menerawang akan adanya sejumlah bencana yang terjadi di Indonesia.
Ia melihat adanya banjir bandang, tanah longsor, gempa dan angin besar.

"Saya melihat banjir bandang, saya melihat tanah longsor, saya melihat gempa, saya melihat angin besar yang semuanya tak wajar dan saya hingga hari ini terus berdoa agar semua penglihatan itu salah, salah, salah! dan Indonesia aman dari marabahaya, berdoalah setiap bepergian," ungkapnya.

Lalu pada Jumat (8/8/2017), Mbah Mijan kembali meramalkan akan adanya gempa.
"Disana gunung disini gunung, tengah-tengahnya ada gempa, bukan puisi bukan pantun," ungkapnya.

Setelah bencana-bencana itu terjadi, Mbah Mijan meminta agar warganet tak mencari-cari kicauannya.

Ia mengaku tak bangga bisa menerawang apa yang akan terjadi di masa depan.

"Stop! Kalian tak usah mencari cuitan-cuitan saya dan berdoa, berdoa, berdoalah saya mohon, mari kita berdoa ramai-ramai, apa kalian kira jika vision yang terlihat kejadian membuatku bangga? Justru sebaliknya sodaraku, hati ini sangat sedih, mari siap-siap basuh muka, ayo bangun," tegasnya.

Lalu pada Sabtu (16/12/2017) siang, Mbah Mijan justru meminta pemerintah mengadakan dzikir bersama dan membaca doa tolak bala'.
Jika digelar, ia pun bersedia untuk ikut.

Namun, ia tak menjelaskan apa alasannya membuat permintaan itu.
"Kalau boleh saya meminta, saya ingin minta Pemerintah Indonesia menggelar dzikir bersama dan mengumpulkan jutaan manusia seperti aksi 212 dengan agenda "Doa Tolak Bala" atau jika berkenan NU mau mengadakannya, saya ingin ikut," ujarnya.


Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.