Master Show Indonesia tidak pantang Menyerah. Proses suksesnya dalam dunia bisnis juga memakan waktu lama bahkan sejak kecil. Betapa tidak, sekolah SD saja ia sudah mencari uang saku sendiri. Berkat kemauannya itu, sejak lulus Sekolah Dasar dia mau bekerja menjadi buruh genteng didesa tetangga.
Kemudian pada usia 16 tahun Wibowo berangkat ke Jakarta demi mencari rejeki sebagai kuli bangunan. Keadaan ekonomi pada saat itu memaksa dia bekerja keras bahkan bekerja sampingan sebagai tukang ojek bahkan tukang cuci mobil. Hingga suatu ketika ia mendapat tabung snow rusak yang berhasil di tukar (barter) dengan shampo.
Alat tersebut kemudian di bawa ke tukang las di buka dan diperjalanan pulang melihat car wash, dari situlah muncul ide membuat usaha mencuci mobil. Usaha pertamanya di daerah kelapa gading selama 2 tahun masa kontrak sewa sebab tidak boleh diperpanjang. Tahun 2002, Wibowo membuka kembali usaha di daerah Sunter Jakarta Utara dengan bantuan 2 karyawan. Langkah selanjutnya dia menawarkan usahanya dan saat ini sudah memiliki 20 outlet bersama 400 karyawannya. Bahkan sistem pencuciannya sudah menggunakan snow wash dengan alat robotik dan hidrolik modern yang dihasilkan dari bengkel milik sendiri dikutip dari contohcerita.com (14/07/2017)
Hal menarik yang bisa kita petik dari kisah pak Wibowo adalah perjuangan hidup keras tak berarti tiada hasil. Jika mau berpikir kemudian menciptakan kreasi, tentunya memberi manfaat dan dibutuhkan banyak orang. Segalanya dikerjakan sepenuh hati meskipun kegagalan menjadi hambatan. Memakan waktu panjang, merasakan segala kondisi membuat ide tak henti diciptakan.
Terbiasa berpikir tentang solusi membuatnya terus berkembang.
Tidak takut salah dan mau belajar menjadi lebih baik dalam meningkatkan kapasitas diri. Memang tidak instan namun hasil nyatanya bisa dinikmati. Tidak ada kata berhenti mencoba sebab terus berjuang merupakan pilihan terbaik dalam menciptakan perubahan hidup.
Sumber Referensi : Pengalaman Pribadi Penulis