Biasanya kalau mau pindah rumah itu banyak hal yang harus dipikirkan. Mulai dari biaya renovasi rumah kalau ada yang tak sesuai, biaya hidup ditempat baru, dan lain sebagainya. Namun kalau kalian mau pindah ke sebuah desa di Swiss, anda tak perlu khawatir lagi dengan segala biaya perbaikan rumah atau biaya hidup untuk sementara waktu karena pemerintah setempat akan memberi kalian dana sebesar 949 juta rupiah lebih!

Seperti dilansir dari metro.co.uk (21 November 2017), sebuah desa di pegunungan Albinen, Swiss, menawarkan bagi keluarga yang mau tinggal disana akan mendapatkan bantuan berupa subsidi termasuk untuk biaya renovasi rumah, dan biaya hidup yang kalau ditotalkan jumlahnya sebesar 949 juta rupiah lebih.

Desa dengan penghuni sebanyak 240 orang ini memang sedang berupaya bagaimana agar desa itu tidak mati karena tidak ada penghuninya. Untuk saat ini saja sekolah disana sudah ditutup karena tak ada murid.

Dengan kekhawatiran semakin menyusutnya jumlah populasi didesa itu, sekelompok pemuda mengajukan petisi untuk memberikan insentiv bagi siapa saja yang mau pindah ke desa itu sebagai upaya untuk meredam trend urbanisasi penduduknya.
Foto:http://metro.co.uk/2017/11/21/swiss-village-wants-to-give-people-53000-to-live-there-7098086/
Menurut rencana mereka, siapa saja yang berusia dibawah 45 tahun dan mau membangun atau merenovasi rumah didesa itu maka akan diberi subsidi, 18.992 pound untuk yang dewasa dan 7.597 pound untuk setiap anak!
Namun rencana ini masih harus menjalani voting di parlemen pada 30 November 2017 nanti.
Heran juga ya kenapa penduduknya banyak yang pindah kekota, padahal pemandangan didesa itu menakjubkan lho!
Foto:http://metro.co.uk/2017/11/21/swiss-village-wants-to-give-people-53000-to-live-there-7098086/
Mungkin kalian akan berpikir, "waduh, kalau begitu bangun saja rumah disana, habis itu tinggalnya dikota". Tidak bisa begitu guys, soalnya ada peraturan lainnya yaitu, "Bagi siapa saja yang telah mendapatkan dana itu dan pindah lagi sebelum 10 tahun menetap, dia harus membayar ganti rugi".
Thomas Egger, direktur Swiss Working Group for Mountain Areas, mengatakan, "Sepinya desa seperti di pegunungan Albinen merupakan masalah nasional".

Oke guys, sepertinya penduduk desa itu kurang kreatif ya, kalau di Indonesia pasti sudah dibangun vila dan tempat wisata lainnya :D